Zlatan Ibrahimovic: Atlet Menyatukan Dunia Tanpa Politik?

Penyerang AC. Milan, Zlatan Ibrahimovic bertaruh bahwa atlet menyatukan dunia. Sedangkan politik yang memisahkannya.

Hari ini definisi politik telah bergeser dari teori klasik politika dari Aristoteles. Artian bergeser tersebut di mana prilaku politik telah bersinggungan dengan ihwal teori politiknya.

Misalnya saja tuturan penyerang AC. Milan, Zlatan Ibrahimovic yang dinilai berpolitik. Penyebab klaiman tersebut disebabkan Ibrahimovic melayangkan kritikan pada 2018 kepada Donal Trump soal rasisme di Amerika.

“jabatan No.1 di Amerika, sosok yang ditunjuk adalah seseorang yang tidak memahami masyarakatnya,” terang Ibrahimovic.

Kritikan tersebut dikomentari oleh atlit basket, LeBron James, yang menyatakan bahwa Ibrahimovic telah berpolitik. Namun Ibrahimovic membalasan komentar tersebut.

“Rasisme dan politik adalah hal yang berbeda. Kami para atlet menyatukan dunia, politik yang memisahkannya,” buka Ibra seperti yang dikutip dari Goal International. konferensi pers jelang pagelaran Sanremo Music Festival.

Pernyataan Ibrahimovic beserta LeBron James, menegaskan bahwa makna politik telah bergeser dari teori klasik Aristoteles. Hal ini terlihat dari narasi ‘politik memisahkan dunia’. Sedangkan pada buku politika Aristoteles, politik adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan kebaikan bersama.