
Menjelang Ramadhan, Kepala Dinas Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan (Dinsos nangkis) Kota Bandung, Tono Rusdiantono, menyelenggarakan program Penghalauan Penyandang Kemiskinan Sosial (PMKS) karena dinilai mengganggu ketertiban, kebersihan, dan keindahan. Upaya itu menjadi program rutinan menjelang Ramadhan.
Upaya tersebut turut didampingi Satpol PP, pihaknya melalui Unit Sosial Respon menghalau mereka agar tidak beroprasi menjelang Ramadhan. Menurutnya sepanjang Ramadhan kerap kali menjadi momentum terbaik bagi PMKS dengan dalih ‘kebaikan di bulan Ramadhan”. Tono Melaporkan, tahun 2020 saja di Kota Bandung telah menjaring 150 PMKS, 20 diantaranya orang luar bandung.
Keberadaan PMKS menjadi persoalan di Kota Bandung. Persoalan ini menyorot pada keindahan kota yang semakin menurun. Tono pun menghimbau untuk tidak merasa iba atas yang dilakukan oleh PMKS. Karena juluran langsung dari individu menjadi faktor menjamurnya PMKS di Kota Bandung. Sambungnya , PMKS yang berada di Kota Bandung tidak hanya warga Kota Bandung saja, melainkan orang-orang yang merantau.
Berangkat dari factor tumbuhnya PMKS, Tono pun menitip pesan pada warga Kota Bandung untuk tidak memberi secara individu, melainkan, lebih baik disalurkan melalui tangan kedua yakni, Lembaga resmi penyaluran. Disamping itu, Tono pun menyampaikan, pihaknya dalam melakukan penjaringan PMKS bertujuan memberdayakan, meberikan jaminan sosial, dan rehabilitas sosial.
“ Apabila usianya masih muda, kami memberi pelatihan agar menjadi berdaya. Untuk usia lanjut, kami memberi jaminan sosial. Jika PMKS depresi, kami akan menyalurkannya ke pihak rehabilitasi sosial,” terangnya.
Kendati demikian, keberadaan PMKS di Kota Bandung sebagai tanda bahwa di desa mereka tengah mengalami krisis. Kemunduran status ekonomi terjadi salah satunya karena ketidakpercayaan pemerintah pada produk lokal, baik barang, jasa, dan keahlian.
Penulis: Haydar
Editor: Andi