Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menghadiri pelepasan ekspor produk pertanian senilai Rp 220 M melalui Karantina Pertanian Tanjung Priok dan Soekarno-Hatta. Sebelumnya Abdul Muhaimin Iskandar karib sapaan Gus Ami menerangkan, upaya mengentaskan (lepas) kemiskinan dengan memperhatikan petani-pertanian. Pelepasan Ekspor produk pertanian itu dilayangkan ke 42 negara melalui 52 pintu ( pelabuhan di seluruh Indonesia).
Wakil ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (RI), Abdul Muhaimin Iskandar yang karib dengan sapaan Gus AMI, menggelar road show politik kesejahteraan perdana kerjasama antara DPR RI dengan Institute Pertanian Bogor (IPB), Sabtu, 3 April 2021. Dalam acara tersebut, Gus AMI menerangkan, stabilitas negara bergantung di sektor pertanian. Juga, pertanian adalah jalan utama dalam mengentaskan kemiskinan. Gus AMI menegaskan untuk memerhatikan dan melakukan penyermpurnaan pertanian.
“ Jika ingin mengentaskan kemiskinan harus melepaskan kemiskinan,” tegas Gus AMI.
“Pertanian adalah kekuatan kita, tapi strategi dan pembangunan pertanian kita memerlukan penyempurnaan. Di sisi lain pertanian telah menjadi penolong kita, sektor paling penting bagi peningkatan ekonomi dan kesejahteraan kita,” ungkapnya.
Ketua Umum Dewan Perwakilan Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini terus mengawal soal penguatan sektor pertanian. Sambutannya di acara Muktamar Pemikiran Dosesn PMII di Kampus IAIN Tulungangung pada Senin (5/4/2021) berpesan, Muktamar ini harus menggali tiga poin penanganan pasca pandem. Tiga penanganan tersebut diantaranya, Bidang Ekonomi sektor pertanian, Pendidikan dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
“ Tiga prioritas ini yang harus menjadi ujung tombak utama penanganan pasca pandemi. Saya kira harus digali dalam Muktamar ini agar bisa menangani keadaan dengan cepat,” ungkap Gus Ami di acara Muktamar Pemikiran Dosen PMII di Kampus IAIN Tulungagung.
Penyempurnaan sektor pertanian yang disinggung oleh Gus Ami pada Sabtu lalu (3/4/2021) di Road Show Politik Kesejahteraan, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BBPSDM Pertanian) Dedi Nursyamsi, sambut gagasan itu melalui coaching Penyuluh Pertanian PPPK.
Penyempurnaan tersebut dengan mengoptimalkan sumber daya yang dimiliki terkait pemanfaatan teknologi, koprasi pertanian melalui optimalisasi Peran Penyuluhan dalam Pendampingan Program Swasembada Pangan di Tingkat Kostratani (BPP) dan Wilayah Kerja Penyuluh Pertanian (WKPP). Per Senin 5 April, sebanyak 9.514 PPPK tengah mengikuti coaching penyuluhan pertanian secara Daring ( dalam jaringan) dan Luring ( luar jaringan).
Pada 4 April 2021, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyampaikan tengah mengupayakan mengangkat martabat petani yang otomatis mengentaskan kemiskinan melalui ekspor produk petani. Imbuhnya, pandemi Covid-19 berdampak besar pada petani; satu dari banyaknya perkara, akses penyaluran produk petani dari hulu (dari petani) ke hilir terhambat.
“Karena itu, dengan kita mendorong ekspor seperti ini, kita harap mata rantai proses dari komoditas ekspor ini akan betul-betul bersinggungan dengan masyarakat serta para petani yang otomatis juga akan ikut mengentas (lepas) dari kemiskinan,” ungkapnya.
“Kegiatan ini (ekspor pertanian) memang betul-betul bagian tak terpisahkan dari upaya kita untuk mengangkat harkat martabat masyarakat kita, khususnya masyarakat petani,” sambungnya.
Lebih lanjut, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo yang karib dengan sapaan YSL ini mengungkapkan, terdapat lebih dari 50 jenis komoditas yang dilepas dalam kegiatan pelepasan ekspor bersama produk pertanian di Pelabuhan Tanjung Priok ini, dengan tujuan 42 negara.
“Ini membuktikan bahwa produktivitas kita ada dan komoditas kita itu dibutuhkan oleh dunia. Dan hari ini Pak Menko melepas kurang lebih nilainya Rp 1,2 Triliun di 52 pintu (pelabuhan di seluruh Indonesia). Di pelabuhan Tanjung Priok kita lepas kurang lebih Rp 220 Miliar dan jenisnya macam-macam, seperti tanduk rusa sarang walet, jengkol, petai, melinjo sampai macam-macam,” terang Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
Penulis: Haydar
Editor: Andi