Syaiful Huda: 1 JUTA QUOTA GURU HONORER MENJADI PEGAWAI P3K

Syaiful Huda perjuangkan nasib guru honorer dan guru pendidikan agama Islam agar bisa menjadi PNS. Ketua Komisi X DPR RI Fraksi PKB tersebut menghelat Reses Masa Sidang IV Tahun Persidangan 2020-2021 Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Barat VII yang mana meliputi Purwakarta, Karawang, dan Bekasi.

Reses Masa Sidang IV yang bertajuk ‘Silaturahmi Menyerap Aspirasi’ itu Syaiful Huda yang akrab dipanggil Kang Huda mendengar langsung curhatan para guru soal kondisi kesejahteraannya. Dirinya pun, fokus membahas tentang pengangkatan guru PAI di sekolah negeri menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K).

Reses tersebut digelar di Aula Al-Muhajirin Kampus II, Kelurahan Ciseureuh, Purwakarta, Senin (26/4).

“Insyaallah kami terus memperjuangkan nasib para guru honorer, termasuk guru PAI di sekolah negeri, salah satunya adalah peluang pengangkatan menjadi status P3K dengan kuota sebanyak satu juta orang,” ucap Syaiful Huda

” Harus dimaknai sebagai kebijakan jangka pendek, dan Guru Honorer yang sudah mengabdi lama dan umur yg sdh di atas 35+ harus mendapatkan afirmasi khusus yang maksimal, ” Sambung Kang Huda.

Sementara itu, Kang Huda mengingatkan jika Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) secara tatap muka akan dilakukan kembali pada Juli 2021 mendatang. Ia pun menambahkan, dibuka kembali Pembelajaran Tatap Muka (PMT) itu bersifat terbatas_dengan kata lain sekolah yang memang siap dari segi status zona, vaksinasi guru, siswa dan orang tua siswa dan kesiapan protokol kesehatan.

“Hampir pasti. Bulan Juli ini. Karena ada empat faktor yang merupakan dampak pelaksanaan pendidikan jarak jauh (PJJ),” kata Syaiful Huda.

Keempat faktor tersebut adalah masalah psikologis anak, terjadinya pernikahan dini yang cukup tinggi, timbulnya pekerja anak usia sekolah, dan lost learning karena PJJ hanya efektif 30 persen.

“Tapi ingat pelaksanaannya masih parsial dan berlaku blendid learning antara Luring dan Daring. Dan perlu diingat pentingnya peran otang tua pada saat PTM nanti,” ucapnya.

Adapaun reses bertujuan untuk silaturahmi sekaligus menyerap aspirasi masyarakat, termasuk di antaranya dari kalangan lembaga, praktisi dan akademisi pendidikan di Kabupaten Purwakarta.

Penulis: Haydar