Hasil survei menempatkan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dalam tiga besar partai politik di Indonesia berpotensi mengganti posisi pertama, PDIP.
Ketua Umum PKB, Abdul Muhaimin Iskandar merencanakan partainya bisa mengungguli PDIP, partai pemenang pemilu 2019 lalu.
“Saya bersyukur selama survei-survei akhir-akhir ini, kita dalam posisi yang baik, konsisten dalam tiga besar. Kadang di atas Golkar, kadang di atas Gerindra. Harapan kita bisa mengalahkan PDIP,” kata Muhaimin dalam sambutannya saat Halal Bihalal Idulfitri 1442 H secara virtual dengan DPC-DPC dan DPW se-Indonesia, Minggu (23/5).
Muhaimin mengatakan, ada tiga hal yang menjadi kunci dalam memajukan PKB ke depan. Pertama, PKB harus selalu hadir melayani masyarakat.
“Kepedulian kita. Kita buat Undang Undang Pesantren, undang-undang yang berpihak kepada rakyat. Kita hadir melayani dan membuat program-program yang nyata, Foodbank salah satunya yang akan dinasionalkan skalanya” ujarnya.
Menurut Wakil Ketua DPR RI Bidang Korkesra ini, politik kehadiran merupakan langkah PKB. Menurutnya, politik kehadiran ini menjawab kebutuhan masyarakat yang alergi padtai karena gerakannya politik lima tahunan.
“Kehadiran politik dalam kebijakan dan pemerintahan, kehadiran kumpul di masyarakat. Orangnya hadir menyapa, berkomunikasi, muncul di media publik. Tidak ada tempat strategis tanpa muncul gambar PKB,” terang Gus Ami.
Kedua, komitmen sosial yang belakangan menjadi tren. Gus Ami mengatakan, dalam berbagai survei, saat ini kaum muda memiliki kepedulian sosial yang tinggi. Kelompok muda tersebutlah yang akan terus digandeng PKB agar bisa menduduki posisi teratas.
”Kalau tren ini meningkat, PKB harus hadir dalam peningkatan komitmen kepedulian ke rakyat,” urainya.
Poin penting ketiga, kata Gus Ami, warna politik di Indonesia saat ini sangat beragam. Bahkan, kampus pun sudah menjadi kekuatan politik, begitu pula media massa. Semua pertempuran itu dilakukan untuk mendapatkan kekuasaan.
“Saya ingin jalur politik to get power, harus melalui parpol. Kalau dengan itu tidak liar, ada kelembagaan demokrasi yang formal. Faktanya kekuatan media, kampus, LSM, kini menjadi kekuatan parpol. Kekuatan lebih PKB yang tidak bisa ditandingi yaitu kekuatan struktur pengurus sampai level terbawah, hingga menyasar ke kalangan pesantren-pesantren,” tandasnya.
Penulis: Haydar