Menjelang kontestasi politik 2024, masing-masing kandidat Capres bermunculan di berbagai platform media. Besebrangan dengan hal itu, Rizal Ramli, pakar ekonom menepis slogan-slogan kandidat Capres dengan data angka kemiskinan yang semakin melonjak hingga 5,09%.
Di lain pihak, Partai Kebangkitan Bangsa dengan aksi Foodbanknya tengah mengentaskan Garis Kemiskinan Makanan hingga menyelesaikan lonjakan sampah di sumber.
Kontestasi politik 2024 menjadi tarung bebas, sebab Presiden Jokowi sudah habis limit masa pencalonannya. Maka dari itu, masing-masing partai mulai bergerak dalam meningkatkan elektabilitas parta dan khususnya kandidat Capres.
Setiap partai berbondong-bondong membentuk figur kadidatnya sebagaimana figur yang diidam-idamkan pemilih. Mulai dari mencitrakan diri sebagai budayawan, pegiat literasi, tanggap bencana, hingga dicitrakan sebagai pahlawan mengentaskan kemiskinan.
Lantas, media pencitraan figur ini menjadikan media online-sosial sebagai medan tempurnya. Hari ini, setiap media online dan sosial mulai berserakan wajah-wajah kandidat Capres 2024. Berbagai slogan pun bermunculan, mulai dari sang nasionalis, sang religius, sang merakyat dan masih banyak lagi.
Akan tetapi, Rizal Ramli selaku pakar ekonom menepis proaktifnya figur di media. Kata dia, para kandidat tak seharusnya menutup langkah setelah meraih jutaan followers di Instagram. Sambungnya, lenggak-lenggok pencitraan di media tak meubah angka kemiskinan di Indonesia. Kata dia, usai pemilihan umum 2019-2024, angka kemiskinan Indonesia malah naik hingga 5,09%.
Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa jumlah penduduk miskin di perkotaan dan perdesaan Indonesia pada 2020 sebesar 26,42 juta. Angka ini naik 5,09% dibandingkan tahun sebelumnya yakni 25,14 juta.
“ Calon-calon yang modalnya hanya pencitraan harus dianalisa secara tuntas. Rakyat Jateng (Jawa Tengah) paling miskin di Jawa, tidak ada perbaikan. Kalau tidak, buntutnya pasti menipu rakyat dan dikendalikan bandar,” tegas Rizal.
Rizal pun kemudian menyampaikan secara data angka kemiskinan di Indonesia per provinsi. Menurutnya, Jawa Timur 4,58 Juta, Jawa Barat 4,18 Juta, Jawa Tengah 4,11 Juta, DKI Jakarta 496,84 ribu.
Sementara itu, Rizal mengapresiasi kegiatan yang dilakukan Partai Kebangkitan Bangsa yakni Foodbank. Menanggapi aksi PKB, Rizal mengatakan, era pencitraan sudah berakhir. Saatnya lakukan aksi yang menyentuh masyarakat langsung.
Aksi Foobdank yang dilakukan Partai Kebangkitan Bangsa ini merupakan aksi bela usaha warungan dan mengentaskan garis kemiskinan makanan; PKB memborong produk warung kecil yang terdampak penjualannya akibat Covid-19. Sedangkan, hasil pemborongan itu dibagikan pada rakyat yang terdampak penghasilannya oleh pandemi.
Bahkan, aksi foodbank pun dayung bersambut dengan misi pemerintah dalam menyelesaikan masalah sampah—mengurangi produksi sampah di sumber. Foodbank PKB, tak hanya memborong makanan dari warungan, tapi juga menampung makanan yang tak terjual, tapi dengan catatan masih layak konsumsi. Dengan begitu, makanan-makanan tak terjual itu tak lagi berakhir menjadi sampah.
Penulis: Haydar