Wakil Ketua DPR RI Bidang Kesejehteraan Rakyat yang juga Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar (Gus AMI) mengunjungi Pondok Pesantren Al-Muttaqien Pancasila Sakti (Alpansa) di Dukuh Sumberejo, Desa Troso, Kecamatan Karanganom, Kabupaten Klaten, Jumat (4/6/2021).
Dalam kesempatan itu, Gus AMI melakukan ziarah ke makam Pendiri Ponpes Al-Muttaqien Pancasila Sakti, KH Moeslim Rifa’i Imampuro (Mbah Lim) dan menjadi narasumber pada Sarasehan Nasional yang mengusung tema “Pancasila Sakti”.
Sarasehan ini diadakan dalam rangka peringatan Hari Lahir Pancasila.
Ketua panitia sarasehan yang juga Ketua Dewan Pengurus Cabang (DPC) PKB Kabupaten Klaten Bambang Susanto dalam laporan menyampaikan, Mbah Lim adalah pencetus slogan “NKRI Harga Mati”.
“Jadi, Klaten itu nggak baen-baen. Klaten telah memproduk unggulan nasional. Dan Mbah Lim ini adalah kyai yang sangat dihormati oleh para ulama dan jamaah Nahdliyin, dan juga masyarakat,” katanya.
Sedang Pengasuh Ponpes Al Muttaqien Pancasila Sakti, Syarifuddin Zuhri dalam sambutan menyatakan, Mbah Lim mempunyai Joglo Perdamaian Umat Manusia Sedunia. Di joglo itu oleh Mbah Lim ditulis: Meskipun berbeda-beda agama, tetapi kita ini sesama Hamba Allah, sesama anak cucu Nabi Adam SAW, dan sesama penghuni NKRI.
“Mbah Lim juga (pernah) menulis: siapapun orangnya, apapun kebangsaannya, yang ingin mengganti Pancasila, saya-lah wajib mengingatkan, mengingatkan, mengingatkan… Maka saya titipkan pesan dari Mbah Lim ini kepada Gus AMI. Sebab kalau yang ngomong Gus AMI, masyarakat yang tahu akan lebih banyak, bisa se Indonesia, bahkan se dunia,” ujarnya.
Syarifuddin Zuhri NKRI menambahkan, bagi Mbah Lim, NKRI adalah harga mati. Jika NKRI berdasarkan Pancasila, maka Indonesia akan aman, makmur, dan damai sepanjang masa.
“Maka kita harus bisa mengamankan, memakmurkan, sehingga tercipta damai. Sebab kalau kondisinya sudah aman dan makmur, kita akan mudah damai. Karena itu saya minta Gus AMI untuk meneruskan pesan dari Mbah Lim dan Gus Dur ini. Sebab meneruskan sesuatu yang baik itu tidak salah dan tidak dosa,” ucapnya.
Sementera itu Wakil Ketua DPR RI Bidang Kesejehteraan Rakyat yang juga Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar mengatakan, masyarakat Indonesia, terlebih warga Nahdlatul Ulama (NU) akan tetap menjaga dan mempertahankan Pancasila.
“Kita akan kita terus merawat Pancasila. Ini seperti yang dipesankan oleh Mbah Lim. Kita akan terus menjaga NKRI harga mati. Karena itu, bersama NU dan PKB, Indonesia akan selalu nyaman. NU menjadi kekuatan penentu bangsa dan negara. Maka, NKRI harga mati, NU tidak boleh mati, dan PKB harus tambah kursi,” tandasnya.
Abdul Muhaimin Iskandar mengemukakan, NU dengan Ahlussunnah wal Jama’ah-nya telah terbukti membawa Islam yang rahmatan lil’alamin di Indonesia, dan bahkan di dunia. Bahkan, banyak negara di Jazzirah Arab yang ingin belajar dan mengembangkan konsep Ahlussunnah wal Jama’ah-nya NU.
“Kita berterima kasih kepada para wali, para ulama yang telah mengajarkan Islam Ahlussunnah wal Jama’ah sehingga Islam menjadi besar dan kuat. Karena semuanya butuh waktu dan proses kultural. Semoga kita terus istiqomah. Dan dengan panji Ahlussunnah wal Jama’ah, Indonesia akan menjadi negara yang aman, makmur, dan damai. Indonesia yang sehat, maju, dan unggul segera terwujud,” harapnya.
Acara Sarasehan Nasional ini dihadiri sejumlah pengurus DPP, DPW, dan DPC PKB, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten dari Fraksi PKB, pengurus Nahdlatul Ulama, para ulama, dan undangan lainnya.
Penulis: Haydar