Ketua Komisi I Pelajari Desa Wisata DIY, Disparbud Makin Optimis 100 Desa di Jabar Lolos Anugrah Desa Wisata Indonesia 2021


Jadwal Pendaftaran Anugrah Desa Wisata Indonesia 2021 tinggal menghitung hari yakni, 7 Mei 2021-26 Juni 2021; sedangkan untuk pendaftarannya dilakukan secara online melalui portal www.jadesta.com . Sementara itu, Disparbud Jabar menargetkan 100 Desa di Jawa Barat masuk nominasi. Di lain pihak, Rahmat Hidayat Djati tengah menyerap informasi desa-desa wisata, utamanya Desa Wisata di DIY.


Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menggelar Anugrah Desa Wisata Indonesia (ADWI) Tahun 2021 dengan tema “ Indonesia Bangkit.” Program ini dimaksudkan untuk mendongkrak desa-desa yang punya potensi besar di sektor wisata dan kembakitan ekonomi dari Desa. Bahkan, ADWI 2021 ini pun diharapkan mampu mewujudkan visi “Indonesia sebagai Negara Tujuan Pariwisata Berkelas Dunia, Berdaya Saing, Berkelanjutan dan Mampu Mendorong Pembangunan Daerah dan Kesejahteraan Rakyat.


Sementara itu, peluncuran program ADWI 2021 ini telah dilakukan pada 30 April, yang mana tekamtub dalam jadwal ADWI 2021 jadwal promosi-sosialisasi terbilang dari tanggal 30 April-25 Juni 2021. Di lain pihak, Sandiaga Uno, Menparekraf, sangat mengharapkan muncul efek domino dari program ini. Sebut Sandi, program ini tidak hanya membangkitkan ekonomi di sektor wisata dan ekonomi kreatif, tapi melahirkan banyak desa wisata, peningkatan kualitas hidup masyarakat, memperkuat kearifan lokal budaya dan pelestarian lingkungan; dengan kata lain tercipta desa wisata yang berkualitas dan bertanggung jawab.


“Ada 57 ribu desa di seluruh Indonesia yang memiliki daya tarik wisata. Kategori penilaian yang diberlakukan diharapkan mampu mendorong berkembangnya desa wisata menjadi wisata berkelanjutan dan sebagai bahan untuk meningkatkan kualitas yang dapat diikuti oleh semua desa di Indoensia,” pungkas Sandiaga.


Dedi Taufik, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Jawa Barat menargetkan 100 desa wisata yang ada di Jawa Barat masuk nominasi Anugrah Desa Wisata Indonesia Tahun 2021. Kendati demikian, limit desa yang diikut sertakan dalam program ADWI 2021 itu sebanyak 500 Desa di Indonesia. Dari total 500 desa akan dipilih 50 desa terbaik yang nantinya akan dilakukan visitasi/verifikasi oleh Menparekraf dan perwakilan dari dewan juri menjadi. Dari ke-50 desa itu akan dilakukan penyaringan hingga menjadi 4 desa; 4 desa terbaik dan 1 terfavorit dinilai dengan cara voting oleh masyarakat melalui media sosial.


Kendati demikian, Dedi optimis, Jawa Barat bisa memberangkatkan 100 desa ke ADWI 2021. Menurut Dedi, program Kemenparekraf ini sejalan dengan visi Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil yang mana bertagline “Tinggal di Desa, Rejeki Kota, Bisnis Mendunia.” Dengan begitu Dedi mengharapkan peran pemerintah untuk responsif terhadap momentum ini—momentum merealisasikan visi.
Dedi menuturkan Jabar memiliki sekitar 5312 desa.

“Nanti kami akan usulkan dari yang embrio, berkembang dan desa wisata yang sudah maju. Target ada 100 desa wisata yang ikut dalam anugerah tersebut,” terang Dedi.


Dedi mengatakan, beberapa kriteria desa yang dipilih nantinya akan menyesuaikan dengan kategori yang diusung. Yakni, CHSE, Desa Digital, Souvenir (kuliner, fesyen dan kriya), daya tarik wisata (berbasis alam, budaya atau buatan), konten kreatif, penginapan dan kamar kecil.


Sementara itu ditataran legislatif yakni Komisi II DPRD Jawa Barat terus mengawal perkembangan pariwisata dan desa wisata hingga lakukan study banding ke DIY yang dikenal sebagai barometer penataan dan pengeloaan desa wisata. Bahkan, Ketua Komisi II, Rahmat Hidayat Djati mengatakan, Desa di Jawa Barat lebih berpotensi menjadi Provinsi Berdesa Wisata Maju.


“Ini sangat menarik, desa termiskin saja jika diurus dan dikelola dengan baik dengan penuh konsentrasi bisa mendatangkan omset 8 sampai 9 miliyar pertahun. Saya kira posisi kita di Jawa Barat itu lebih baik apabila dibandingkan disini” ucap Rahmat usai studi banding Komisi II DPRD Jabar di Dinas Pariwisata Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Selasa (8/6/2021).


Rahmat lantas menuturkan, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) punya banyak hal penting yang harus diadaptasi mulai dari penataan dan pengeloaan desa wisata hingga pelaksanaan promosi dan pemasaran kepariwisataannya. Rahmat pun mengakut, tengah mempelajari dan mencari informasi untuk diadaptasikan di Jawa Barat. Bahkan Ia pun juga menyerap informasi terkait regulasi, klasifikasi desa wisata dan pembagian kerja pihak terkait—dinas, Pemprov dan lembaga yang konsern di sektor pariwisata-ekonomi kreatif.


“Atas dasar itu kita komisi II berkunjung kesini (DIY) akan dalami betul ini desa wisata bagaimana pembagian kerjanya antara kabupaten kota dan provinsi. Bahwa DIY merupakan destinasi desa wisata yang unggul. Dari itu kami ingin mendapatkan masukan-masukan dari sini agar bisa diadopsi untuk dikembangkan di Jawa Barat” pungkasnya.

penulis: Haydar