Berlangsungnya pelaksanaan seleksi PPPK Guru Honorer, Mendikbud Ristek dinilai tidak bersungguh-sungguh mengangkat Guru honorer K2. Ketua Komisi X DPR RI menyampaikan, Nadiem tidak mengindahkan PP no 48/2005 tentang Pengangkatan Tenaga Honorer.
Ketua Komisi X, Syaiful Huda menilai Nadiem tidak berpihak pada guru honorer Kategori 2 atau guru honorer yang sudah lama mengabdi. Kata Huda, Nadiem sering mengeluhkan “hari ini butuh guru berkualitas” bahkan keluhannya ini tercerminkan dalam kebijakan pelaksanaan seleksi PPPK Guru honorer.
“Saya masih merasa pemerintah sikapnya masih netral ya, tidak berpihak dan tidak mengafirmasi secara sungguh-sungguh keberadaan guru-guru kita, itu saya rasakan betul dari kebijakannya Mas Nadiem,” kata Huda dalam acara diskusi yang disiarkan akun YouTube MNC Trijaya, Sabtu (27/11/2021).
“Sering kali Mas Nadiem dengan di balik narasi ‘hari ini butuh guru yang berkualitas’ dan seterusnya, seolah-olah guru yang existing yang tidak berkualitas,” ujar Huda.
Huda menyebut, menjadi guru bukan hanya soal memiliki pengetahuan yang lebih, melainkan juga memiliki keteladanan dan komitmen pengabdian. Selain itu, Guru yang sudah mengabdi lama mempunyai nilai lebih menyangkut pengalaman dalam mengurus peserta didik.
Sementara itu Huda mengingatkan, baik Guru lama atau pun Guru baru keduanya perlu diperhatikan menyoal kesejahteraannya tanpa tebang pilih dengan alasan kualitas. Sebab, kata Huda, tidak seharusnya ragu ketika balas budi pada Guru.
Huda berharap Mendikbud Ristek seharusnya segera berkordinasi dengan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi serta Badan Kepegawaian Negara agar agar Guru Honorer K2 langsung diangkat PPPK.
Huda mengatakan, mekanisme ini sudah sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2005 tentang Pengangkatan Tenaga Honorer.
“Kami sudah bersurat kepada Kemendikbud supaya teman-teman yang masuk kategori K2 yang sudah ikut seleksi kemarin dan sudah lolos passing grade, kami minta ada kebijakan khusus untuk langsung diangkat menjadi pegawai PPPK,” kata Huda.
Haydar