Wakil Ketua Umum, Partai Kebangkitan Bangsa, Abdul Muhaimin Iskandar atau Gus Muhaimin meminta pemerintah mengawasi rantai pasokan pangan dalam negeri jelang akhir tahun. Menurut Gus Muhaimin konsumsi masyarakat di momen pergantian akhir tahun dipastikan meningkat tajam.
Gus Muhaimin ingin harga kebutuhan pokok tetap terkendalai. Ia mengatakan, secara hukum ekonomi ketika kebutuhan semakin meningkat maka harga produk juga akan semakin mahal.
“ Hal seperti inilah yang perlu diantisipasi oleh pemerintah,” kata Gus Muhaimin, Minggu (25/12/2022).
Katanya, kebiasaan masyarakat Indonesia setiap tahun baru selalu dirayakan dengan berkumpul dan makan-makan, bahkan wisata kuliner. Momen inilah yang membuat kebutuhan pangan meningkat tajam seperti, beras, ikan atau ayam, telur dan buah-buahan.
Selain konsumsi masyakrat meningkat, momen pergantian tahun pun mempengaruhi pelaku usaha. Bahkan hal ini hampir merata di seluruh Indonesia. Menurut pandangan Gus Muhaimin, hal ini dipengaruhi oleh kebiasaan masyakarat merayakan tahun baru.
Harga Bahan Pokok Mulai Naik
Melansir data Sistem pemantauan Pasar dan Kebutuhan Pokok Kemeneterian Perdagangan per 26 Desember 2022 melaporkan, harga beras medium per tertinggi mencapai angka sebesar Rp. 14,542. Sedangkan harga terendah sebesar Rp9,475. Lalu harga daging ayam mencapai Rp37.000 per kilogram; telur ayam Rp31.000 per kilogram.
Jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, beras medium mengalami kenaikan harga sebesar 7.69 persen alias dari Rp10.400/kg jadi Rp.11.200/kg. Sedangkan harga daging ayam mengalami penurunan harga dari Rp37.600/kg jadi Rp37.200/kg. Lalu kebutuhan pokok yang meningkat drastis yakni telur ayam sebesar 15.87 persen atau dari Rp 27.100/kg jadi 31.400/kg.
Gus Muhaimin Desak Pemerintah
Wakil Ketua DPR RI ini pun mendesak pemerintah melalui Kementerian Perdagangan agar memantau langsung sedari sekarang ke pasar tradisional untuk mengetahui kondisi harga pasar dan rantai pasok pangan masyarakat.
“Jangan sampai kebahagiaan masyarakat yang merayakan tahun baru terganggu karena pemerintah lalau mengontrol harga dan menjaga rantai pasokan pangan,” pungkas Gus Muhaimin.