Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa, Gus Muhaimin menghadiri acara Refleksi Tahun Baru Imlek di Season City, Jakarta Barat. Dalam sambutannya, Gus Muhaimin mengungkap konsistensi PKB dalam menghapus diskriminasi.
” Perayaan Imlek adalah momentum sejarah kebangsaan kita, perjalanan sejarah kehidupan, masyarakat bangsa kita dan tentu saja sejarah perjuangan PKB,” kata Gus Muhaimin, Rabu (1/18/2023).
Menurutnya, momentum imlek merupakan simbol ketika bangsa Indonesi terbebas dari diskriminasi dan perpecahan antara anak bangsa.
Dalam kesempatan ini, Gus Muhaimin berjanji akan terus mendorong kader PKB utamanya dan seluruh rakyat Indonesia untuk merawat sikap toleransi.
” Nah nanti PKB akan banyak minta masukan dan konsultasi kepada para tokoh Tionghoa yang hadir di sini. Ini sebagai wujud bahwa PKB mencintai Tionghoa sejak awal dan menjadi saudara bagi segenap warga tanpa membeda-bedakan,” ungkapany.
Pesan Imlek untuk Generasi Muda
Gus Muhaimin menjelaskan, perayaan Imlek bukan sekedar selebrasi tahunan. Tapi sebagai sarana rekonsiliasi dan kebersaaman hingga menebus kesalahan masa lalu.
” Oleh karena itu, momentum imlek menjadi kesempatan kita untuk mengingatkan generasi muda dan generasi yang akan datang bahwa kebebasan, kemerdekaan, kesetaraan, pluralisme, kebhinekaan bukan hadir tiba-tiba pemberian cuma-cuma tapi butuh perjuangan dan kebersamaan kita,” jelas Gus Muhaimin.
Lebih lanjut, Gus Muhaimin mengingatkan, setiap periode ada pergulatannya. Apalagi Indonesia sebagai negara yang plural dan berbhineka tunggal ika, akan terus menerima cobaan serta ancaman perpecahan.
Kendati demikian, Gus Muhaimin bertekad tidak akan membiarkan bangsa ini mengalami peristiwa pahit yang berulang. Oleh karena itu, ia akan terus menyuarakan kepada seluruh rakyat terutama kader PKB mengenai upaya antisipasi dan menjaga kemerdekaan Indonesia.