Upaya Syaiful Huda Meningkatkan Literasi Indonesia

Ketua Komisi X DPR RI prihatin dengan peringkat literasi Indonesia yang berada di 10 terbawah; urutan ke-60 dari 70 negara. Menyikap hal ini, Syaiful Huda bilang, perlu ada penambahan anggaran bagi Perpusnas RI dalam penguatan gerakan literasi.


” Perjuangan saya (Komisi X) menaikkan satu tahun untuk satu triliun saja tidak sukses. Harapannya, pada periode 2024 nanti minimal Perpusnas bisa didorong anggaran hingga 1,5 sampai 2 triliun rupiah. Hal ini kami lakukan agar Perpusnas bisa menyelenggarakan tugas dan fungsinya dengan baik,” ungkap Ketua Komisi X DPR RI Syaiful Huda saat menjadi pembicara dalam acara Rakoornas Perpusnas RI di Jakarta, Selasa 7 Maret 2023.


Tahun ini anggaran (Perpustakaan Nasional Republik Indonesia) Perpusnas RI sebesar Rp 723 miliar. Menurut Huda idealnya alokasi anggaran pertahun untuk Perpusnas RI berada di angka 3,5 triliun rupiah. Oleh karena itu, Huda meminta Bappenas dan Kemenkeu untuk menaikkan anggaran Perpusnas.


Selain anggaran, Huda pun menyebut, keterbatasan tenaga perpustakaan juga menjadi faktor tersendatnya kemajuan literasi Indonesia. Saat ini, Perpusnas memerlukan lebih dari 192.844 pustakawan dan tenaga teknis perpustakaan.


Maka dari itu, Huda ingin Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) dan Badan Kepegawaian Negara (BKN) untuk mengeluarkan kebijakan yang mendukung Perpusnas RI dalam pemenuhan tenaga perpustakaan.


Langkah Huda Tingkat Literasi Indonesia


” Negara yang mampu mengelola manusianya dengan baik, dia akan menjadi pemenang dalam membangun peradaban di masa depan. Sedangkan manusia yang mampu untuk menemukan dan mengembangkan ilmu pengetahuan, yaitu manusia yang memiliki tingkat literasi paling tinggi. Ini adalah salah satu tugas Perpusnas sebagai wadah untuk melahirkan literasi,” terang Huda.


Huda pun mengatakan, saat ini Komisi X DPR RI sudaj membentuk Panitia Kerja (Panja) Penguatan Literasi dan Tenaga Perpustakaan. Katanya, Panja ini aka mulai bekerja pada masa sidang yang akan datang. Selain itu, ada tiga poin yang menjadi goals targetnya.


Pertama, mengidentifikasi tenaga perpustakaan (Pustakawan dan tenaga teknis perpustakaan) yang masih sangat terbatas. Kedua, lembaga/kementerian yang memiliki fungsi serupa dengan Perpusnas turut andil dalam penguatan literasi. Ketiga, mendorong peningkatan anggaran Perpusnas RI dengan mempertimbangkan tanggung jawab dan fungsi Perpusnas.