Ketua Timwas Haji DPR RI, Gus Imin menyerukan revolusi penyelenggaraan haji. Ia memaparkan temuannya, ada lima masalah krusial haji yang harus dibenahi total.
Dalam upayanya, Gus Imin berhasil membentuk Pansus untuk mengevaluasi pelekasanaan haji pada rapat paripurna di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta pada Kamis, 4 Juli 2024.
Penempatan tenda tak sesuai dengan maktab
“Bahkan ditemukan fakta bahwa ada tenda yang normalnya hanya mampu menampung 80 orang jemaah dipaksa menampung 120 orang jemaah. Ini mengakibatkan banyak jemaah tidak mendapatkan pelayanan yang layak dan bahkan harus terusir,” tuturnya.
ketersediaan MCK
Masalah toilet untuk jemaah haji memprihatinkan. Temuan Timwas, jumlah toilet tidak sebanding. Selain menyebabkan antrean panjang, adapula yang sampe buang hajat di luar toilet.
Pengalihan Kuota Tambahan
“Ada kurang lebih 10 ribu dari 20 ribu kuota tambahan yang dialihkan Kementerian Agama untuk haji khusus. Ini tentu mencederai rasa keadilan masyarakat yang telah bertahun-tahun mengantre haji,”
Peningkatan Biaya
Biaya Pelaksanaan Ibadah Haji (BPIH) terus meningkat sepanjang tahun. Tercatat BPIH 2024 sudah mencapai Rp 93,4 juta.
“Dari jumlah tersebut, jemaah haji diharuskan membayar Biaya Perjalanan Ibadah Haji 60 persen atau sekitar Rp 54,05 juta, sedangkan 40 persen atau Rp 37,4 juta sisanya akan dibebankan pembayarannya dari pengelolaan dana haji,”
Pembentukan Pansus
Demi menyelesaikan masalah tersebut, DPR menyepakati pembentuk Pansus menjelang akhir masa jabatan DPR periode 2019-2024 yang akan tuntas pada 1 Oktober mendatang.
Gus Imin bilang, Timwas kerap menemukan persoalan haji dari tahun ke tahun. Namun berbagai rekomendasi temuan Timwas tak selalu jadi bahan perbaikan pemerintah. Maka usulan pembentukan Pansus dinilai urgen.